Rabu, 05 Juli 2017

Standar Grooming di Hotel

Grooming Hotel


A. Pengertian
Kata grooming berarti penampilan yang rapi, serasi, dan harmonis. Dalam kata penampilan (appeaerance) tercakup aspek keadaan fisik tubuh, tata rias, sedemikian rupa sehingga menghasilkan penampilan yang serasi dan rapi.


Tidak ada wisatawan yang senang dilayani dengan karyawan yang kurang rapi. Penampilan yang  rapi, serasi, dan bersih dapat menyenangkan orang  yang diajak berbicara atau dilayani.

Apa beda Personal Hygiene dan Personal Grooming?


Kedua subjek ini saling tunjang-menunjang dalam pelaksanaannya
. Personal Hygiene lebih menitik beratkan pada aspek kesehatan dan kesan sehat, sedangkan personal grooming lebih menitikberatkan pada aspek kerapian penampilan seseorang.

Kedua bidang tadi (hygiene dan grooming) mempunyai bidang garapan yang sama yaitu sosok karyawan itu sendiri. Dengan demikian sosok karyawan yang baik adalah sosok yang rapi dan bersih dalam istilah perhotelan disebut Neat and Clean.
Bahkan neat and clean ini dianggap sebagai salah satu ciri dan insan pariwisata termasuk insan perhotelan. Rapi dan bersih ditinjau dari sudut wisatawan, bukan ditinjau dari segi karyawan.
Hotel perlu menetapkan bagaimana seharusnya penampilan karyawan yang baik. Bentuk penampilan ini kemudian dituangkan dalam suatu aturan atau “Standart Operation Prosedure (SOP)” yang harus diikuti oleh karyawan.


Penampilan yang rapi, bersih ditambah dengan sikap ramah dan sopan akan sangat membantu karyawan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan
(satisfication).

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu ciri dari pada keberhasilan hotel menjual jasa pelayanan adalah pada kepuasan tamu (guest satisfication).
  • Tamu/wisatawan puas berarti pelayanan yang diterima baik. Dengan pelayanan yang baik tentu tamu/wisatawan akan rela membayar mahal dan keuntungan meningkat bagi hotel.
  • Sebaliknya apabila wisatawan tidak puas maka tamu akan mengeluh (complaint) dan perusahaan perusahaan akan mengalami kerugian.
Dengan demikian betapa pentingnya peranan grooming dalam dunia pelayanan jasa, khususnya pada dunia perhotelan. Masing – masing perusahaan berusaha mendesain pakaian seragam karyawan agar tampak rapi dan bersih mulai dari desain mode, warna, dan aksesories.

1.   Rambut (
Hair)
  1. Rambut agar ditata tidak menutupi wajah.
  2. Jangan menggunakan jelly rambut berlebihan.
  3. Jangan menggunakan penggeras rambut berlebihan.
  4. Tatankan rambut (hair modeling) harus sesuai aturan.
  5. Jangan memaksakan tatanan mode yang sedang trendi.
Rambut Wanita
  1. Diijinkan menggunakan bando dengan warna hitam polos, apabila tidak disediakan bando oleh perusahaan.
  2. Rambut panjang yang melebihi rambut, harus digulung (ditata) rapi, diikat atau disanggul atau dikepang.
  3. Jepit rambut, pita, karet untuk menjaga agar rambut tetap rapi harus berwarna hitam polos dengan ukuran yang sesuai.
Rambut  Pria
  1. Panjang rambut dibagian belakang tidak boleh melebihi kerah baju.
  2. Rambut orang Indonesia berwarna hitam degan demkian jangan mencat rambut dengan warna lain kecuali hitam.
  3. Type atau style potongan rambut agar sesuai aturan(rapi) jangan memaksakan style potongan rambut yang sedang trendy.
  4. Tidak berkumis.
  5. Tidak berjenggot.
  6. Tidak berjambang.
Kulit (Skin)

Kebersihan kulit sangat perlu diperhatikan karena kulit yang bersih kan memberikan kesan yang baik kepada tamu. Membersihkan kulit dapat dilakukan cara mandi. Mandi yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan yakni dua kali sehari.
Mandi yang sesuai standar yakni dengan menggunakan sabun dan bagian yang tertutup pun juga harus dibersihkan yakni alat kelamin dan dubur, karena merupakan saluran pengeluaran dari tubuh. Apabila tidak dibersihkan akan menjadi kotoran yang menumpuk dan akan menyebabkan penyakit bagi tubuh.
Selain dengan mandi, menjaga kesehatan kulit juga dapat dilakukan dengan memakai moisturising pada bagian luar kulit.


Gigi (teeth)

Kebersihan gigi perlu diperhatikan waktu berhadapan dengan tamu, karena secara tidak langsung ketika berbicara dengan tamu, gigi kita akan terlihat oleh tamu tersebut.
Kebersihan gigi dapat dilakukan dengan mengosok gigi setiap hari dengan pasta gigi.
Jika tidak, gigi kita akan terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit yang nantinya akan bisa membuat nafas tidak sedap, warna gigi berubah, kerusakan gigi dan gusi, serta yang paling parah yaitu keroposnya gigi.
Untuk itu gigi harus tetap dirawat secar teratur dan konsisten. Setidaknya enam bulan sekali melakukan pengecekan kesehatan gigi di dokter gigi.

Tangan (
Hands)
  1. Tangan harus selalu bersih dan berkesan bersih.
  2. Kuku harus dipotong pendek dan tidak bernoda.
  3. Kuku dipotong rapi, rata, dan tidak ada yang patah.
  4. Karyawan wanita yang bekerja  operation (Front Office, Housekeeping, Restaurant, dan Bar) diijinkan memakai cat kuku berwarna bening.
  5. Karyawan wanita yang tidak berhubungan langsung dengan tamu diijinkan menggunakan cat kuku berwarna bening atau warna yang tidak mencolok.
Kesehatan Menstruasi (Menstrual Hygiene)


Menstruasi memang merupakan takdir dari seorang perempuan. Namun untuk hal yang satu ini pun harus dijaga kesehatannya.


Riset menunjukkan 1% dari wanita yang menstruasi membawa bakteri Staphylococcus aureus di dalam liang peranakan mereka. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada saluran reproduksi wanita. Peradangan ini dapat menyebabkan demam tinggi, mual-mual, bau yang tidak sedap, dan diare pada saat menstruasi.
Untuk mencegah terjadinya peradangan tersebut, para wanita harus selalu membersihkan alat kelaminnya setiap hari dengan menngunakan sabun khusus kewanitaan.


Pakaian Seragam
(Uniform)

  1. Dijaga dengan baik agar dapat digunakan sesuai dengan waktunya.
  2. Tidak ada bagian – bagian yang robek.
  3. Selalu rapi dan tidak kusut.
  4. Dikancing lengkap sesuai dengan desain.
  5. Selalu bersih dan tidak ada noda.
  6. Gunakan pakaian seragam yang sesuai dengan ukuran tubuh.

Pelat  Nama (Name Tag)

  1. Name tag selalu dipakai selama bertugas sesuai dengan desainnya.
  2. Dijaga agar utuh dan mudah dibaca.
  3. Bersih, tidak tergores dan tidak ternoda.


Kebersihan Badan
(Body Cleanliness)
  1. Sering mandi 3x sehari dan terutama pada saat memulai tugas.
  2. Hindari bau badan, gunakan deodorant seperlunya. Hal yang paling  menjengkelkan wisatawan adalah bau badan dan kehilangan senyum.


9. Perhiasan/jam tangan
(watch)

  1. Hanya diijinkan menggunakan satu jam tangan,  ditangan kiri atau kanan.
  2. Jam tangan tidak boleh berwarna – warni.
  3. Permukaan jam tidak  boleh melebihi ukuran permukaan pergelangan tangan.
  4. Karyawan dapur tidak dijinkan memakai jam tangan selama bertugas.


Perhiasan/anting – anting
(earing)
  1. Hnya karyawan wanita yang boleh menggunakan anting – anting.
  2. Jangan memakai anting – anting yang berjuntai.
  3. Hanya satu pasang anting – anting atau giwang yang boleh dipakai.
  4. Ukuran anting – anting tidak boleh bergaris tengah lebih dari 2 cm.
  5. Hanya satu pasang anting – anting atau giwang yang boleh dipakai.
  6. Warna anting – anting adalah warna emas, perak atau mutiara


Perhiasan/ kalung, gelang, dan cincin

Karyawan wanita dibagian
operation (Front Office, HouseKeeping, Food & Beverage)
  1. Tidak diijinkan memakain gelang.
  2. Tidak boleh memakai kalung.
  3. Hanya satu cincin kawin yang  boleh dipakai di tangan kiri atau kanan.
karyawan wanita dibagian administrasi
  1. Boleh memakai satu kalung desain sederhana.
  2. Boleh memakai satu kalung desain sederhana.
  3. Boleh memakai satu cincin dengan desain sederhana.

Kaki (foot)

  1. Kuku kaki dipotong pendek, tidak boleh lebih panjang dari ujung kaki.
  2. Kuku kaki harus selalu bersih dan tidak bernoda.
  3. Hanya cat kuku kaki yang berwarna bening yang boleh dipakai karyawan
    wanita


Alas Kaki
(Footwear)
  1. Sepatu dan sandal yang digunakan harus sesuai dengan ukuran kaki.
  2. Alas kaki yang digunakan harus berwarna hitam.
  3. Sepatu, sandal, dan alas kaki lainnya harus dipakai sesuai dengan desainnya.
  4. Sepatu dan sandal yang boleh dipakai adalah yang sesuai dengan desain yang disediakan oleh perusahaan.
  5. Kaos kaki berwarna hitam, atau yang ditetapkan oleh perusahaan
Posture (Postur tubuh)
Posture adalah sikap tubuh atau posisi tubuh pada waktu melaksanakan tugas.
Postur tubuh ini juga dapat mempengaruhi tamu terhadap pelayanan yang diterima dan yang akan diterima.
Postur tubuh yang tegap dan sigap memberikan kesan bahwa karyawan tersebut siap melayani dan meyakinkan akan melayani dengan baik.Posture yang baik menandakan bahwa karyawan tersebut siap melayani atau willing to serve people. Postur tubuh yang baik adalah :
  1. Berdiri yang tegak pada kedua kaki. Tidak ada kaki yang tertekuk, atau digelayunkan atau digoyang – goyang.
  2. Dada dibusungkan keluar.
  3. Tonjolan perut ditarik sedikit.
  4. Jangan bersandar pada furniture.
  5. Jangan bersandar pada tembok.
  6. Jangan berjuntai atau bersikap lemah lunglai.
  7. Jangan berpangku tangan.
  8. Jangan menunjukan sikap yang tidak hygiene.
Jadilah karyawan hotel yang baik, siap melayani, rapi, dan bersih
    • Neat and Clean
    • Willing to Serve People
    • Courtesy (Manners)
    • Disciplined
    • Initiative and Inovative
    • Loyalty/Honest
     
  1. Neat and Clean (Kerapian dan Kebersihan) Dalam dunia perhotelan, kerapian dan kebersihan ruangan maupun karyawan sangatlah penting. Untuk itu hotel harus rutin mengadakan general check up bagi para karyawannya untuk menghindari penularan penyakit yang mungkin dibawa oleh karyawan mereka sendiri kepada para tamu yang mempercayakan jasa mereka.
    Kebersihan tubuh merupakan hal yang harus diperhatikan para karyawan hotel dalam menjalankan pekerjaan mereka.
    Kebersihan tubuh tersebut antara lain :
  2. Rambut
Rambut pria dipotong pendek atau tidak boleh gondrong. Rambut wanita ditata rapi dan tidak menutupi wajah dan kerah baju. Rambut yang panjang dan terurai dianggap tidak hygiene karena :
  1. Rambut panjang lebih sulit dibersihkan,
  2. Rambut panjang berkesan menyimpan kotoran,
  3. Rambut panjang dianggap mengganggu pekerjaan dan orang lain,
  4. Rambut panjang dan terurai memungkinkan ada yang jatuh ke dalam makanan atau mencemari tamu.
  5. Wajah
Wajah perlu ditata dan dirias, tetapi jangan menggunakan kosmetik yang berlebihan karena :
  1. Kosmetik yang berlebihan dapat mencemari makanan dan benda-benda lainnya,
  2. Bertata rias dengan kosmetik yang berlebihan tidak untuk bekerja sehingga berkesan tidak melayani.
  3. Hidung
    1. Bulu hidung jangan dibiarkan menjorok keluar. Bulu hidung yang tampak akan berkesan tidak hygiene dan menjijikan,
    2. Hidung perlu dibersihkan pada saat mandi.
    3. Mulut
      1. Jagalah kesehatan mulut dengan menyikat gigi sesering mungkin untuk menghindari bau mulut yang kurang sedap,
      2. Bersihkan gigi secara periodik hingga terbebas dari karang gigi. Kerak dan bau mulut yang tidak baik berkesan tidak hygiene.
      3. Kumis, jenggot, dan jampang
Karyawan hotel sebaiknya tidak berkumis, tidak berjampang, dan tidak berjenggot karena beberapa alasan :
  1. Kumis yang panjang, jenggot dan jampang berkesan tidak hygiene,
  2. Untuk mencegah tangan karyawan menyentuh/mempermainkan kumis, jenggot, dan jampang.
  3. Badan
Kebersihan dan kesehatan badan harus dijaga dengan baik dengan beberapa cara diantaranya :
  1. Mandi setiap akan memulai pekerjaan minimal 2 kalisehari untuk mencegah bau badan. Bau baan yang tidak sedap dan menyengat berkesan tidak hygiene,
  2. Memelihara kesehatan kulit dari panu, kadas, kurap yang berkean tidak hygiene dan jorok,
  3. Gunakan pakaian yang bersih/sudah dicuci setiap memulai pekerjaan. Pakaian yang berbau keringat, lusuh, dan dipakai tidak serasi memberikan kesan tidak hygiene.
  4. Tangan dan jari tangan
    1. Potonglah kuku sependek mungkin sehingga tidak ada tempat bagi otoran terselip antara kuku dan kulit,
    2. Cucilah tangan setelah merokok, setelah menyentuh bagian tubuh, dan setelah datang dari toilet atau dari jamban. Cucilah dengan menggunakan sabun dan bilas dengan air yang bersih,
    3. Tutuplah luka dengan plester luka yang bersih dan berwarna tidak mencolok,
    4. Jangan memakai jam tangan ataupun cincin permata selama bertugas karena ada kemungkinan bakteri tersimpan dan berkembang biak diantara kulit dan jam tangan/cincin tersebut,
    5. Jangan membuat tatto pada tubuh, karena tatto dianggap tiak hygiene.
    6. Kaki dan jari kaki
      1. Kuku jari kaki perlu dipotong sependek mungkin,
      2. Cucilah kaki ssering mungkin. Kuku yang panjang dan kaki yang jarang dicuci akan menimbulkan bau tidak sedap dan berkesan tidak hygiene,
      3. Jangan menggunakan sepat bertumit tinggi karena menyebabkan cepat lelah da menimbulkan sikap cuek dan emosional,
      4. Kaos kaki perlu diganti setiap hari.

Cara Menerima Reservasi

Cara Menerima Reservasi

Permintaan Reservasi

Reservation Inguiries adalah permintaan reservasi dari para pelanggan.
Untuk menghadapi permintaan reservasi, waiter/ess harus mengumpukkan informasi atau data tentang calon tamu dan orang yang memesan.
Informasi yang diperlukan antara lain :
  1. Nama Tamu
  2. Nomor Telepon
  3. Untuk Berapa Orang
  4. Tanggal & Jam Kedatangan
  5. Info ke customer, berapa lama time waiting restoran kita (Standar kita adalah 5 menit dari tanggal apabila tidak ada konfirmasi pembatalan
  6. Apabila event tertentu, info ke customer berapa minimum pax yang harus dibayarkan dan menu yang disajikan
  7. Info ke customer, berapa Down Payment yang akan dibayarkan
  8. Apakah ada permintaan khusus, misal: apakah bawa sound system, proyektor, ataukah ada setting meja tertentu / prefer duduk di meja tertentu, dan lain-lain

Informasi yang telah diperoleh akan dimasukan kedalam formulir Pemesanan Restoran atau Komputer Terminal
.

SOP Menerima Reservasi by Phone

SOP untuk penerimaan reservasi dengan menggunakan telepon adalah sbb:
  1. Angkat gagang telepon dengan tangan kiri
  2. Menyampaikan salam
  3. Menyebutkan identitas diri, dan menawarkan apakah ada yang bisa dibantu
  4. Apabila tamu hendak melakukan reservasi, maka waiter/ess akan menanyakan nama dari tamu yang sedang menelepon
  5. Menanyakan dan mencatat nomor telepon dari tamu tersebut
  6. Menanyakan Tanggal & Jam Kedatangan
  7. Menanyakan untuk berapa orang
  8. Info ke customer, berapa lama time waiting restoran kita (Standar kita adalah 5 menit dari tanggal apabila tidak ada konfirmasi pembatalan
  9. Apabila event tertentu, info ke customer berapa minimum pax yang harus dibayarkan dan menu yang disajikan
  10. Info ke customer, berapa Down Payment yang akan dibayarkan
  11. Apakah ada permintaan khusus, misal: apakah bawa sound system, proyektor, ataukah ada setting meja tertentu / prefer duduk di meja tertentu, dan lain-lain
  12. Mencatat semua informasi reservasi yang telah terkumpul
  13. Melakukan pengulangan dari semua informasi yang telah didapat ke tamu
  14. Menanyakan apakah ada hal lain yang bisa dibantu?
  15. Mengucapkan terima kasih atas reservasi dan salam pada bagian akhir
  16. Meletakkan gagang telepon dengan pelan



Standar Penyajian Makanan

Standar Penyajian Makanan

Ada 3 macam:
  1. Buffet Style / Prasmanan
  2. Alacarte / Satu per satu menu
  3. Set Menu / Table d'hote

* Buffet style
Istilah awamnya adalah prasmanan.
Anda bebas memilih dan mengambil makanan yang tersedia di meja prasmanan.
Umumnya, tamu undangan akan makan sambil berdiri.
Karena Anda makan berdiri, biasanya penggunaan alat makan juga lebih sederhana, bisa jadi cukup menggunakan sendok saja. Justru agak sulit jika Anda menggunakan peralatan makan lengkap, seperti pisau atau garpu jika makan berdiri.

Etiket makan untuk jamuan prasmanan juga tak kaku. Anda boleh saja memulai makan dengan makanan penutup seperti buah, lalu kembali lagi ke buffet untuk mengambil makanan utama atau appetizer.

* Ala carte
Karakter utama penyajian ala carte adalah price per dish atau terdapat harga dari setiap satu menu yang di pesan.
Karakter lainnya adalah makanan dimasak setelah dipesan dan tidak memerlukan menu komplit. Porsi satu jenis makanan yang Anda pesan cukup besar, jadi tak perlu memesan atau makan lebih dari satu menu.
Penggunaan alat makan juga praktis, karena tak banyak menu yang disajikan. Semakin banyak menu semakin bervariasi alat makan yang disediakan.


* Table D'hote atau set menu
Penyajian set menu terdiri atas 4-6 menu dan disajikan berurutan dengan jeda.
Etiketnya, Anda tak bisa memilih makanan atau hanya memakan apa yang dihidangkan. Yang juga tak kalah penting adalah penggunaan alat makan harus sesuai.
Set menu lengkap terdiri atas appetizer, soup, entree, sorbet, main course, dessert, dan ditutup dengan coffee & tea. Atau secara umum, set menu juga bisa saja hanya terdiri atas makanan pembuka, sup, hidangan utama, makanan penutup, dan kopi atau teh.

Nah, biasanya ciri paling mudah dikenali dari penyajian set menu ini adalah meja Anda sudah disediakan peralatan makan lengkap yang tertata rapi, dengan serbet dan sebuah menu yang bertuliskan makanan yang akan dihidangkan dalam jamuan makan set menu tersebut.
"Jika ternyata dalam menu dituliskan makanan yang tidak Anda makan, misalnya saja Anda vegetarian, sementara hidangan yang disajikan

sumber: http://lifestyle.kompas.com/read/2010/11/16/15230427/beda.ala.carte.dan.set.menu

Jumat, 30 Juni 2017

Prinsip Waiter Profesional dalam Serving

Sebenarnya semua orang bisa hanya meletakkan piring berisi makanan ke meja.
Tapi ada hal-hal sepele yang perlu diperhatikan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa hanya dengan meletakkan piring tetapi bisa menawarkan sensasi dan suasana yang elegant serta profesional.

Kualitas servis seorang waiter juga ditentukan dengan cara-cara mereka membawa piring ke meja.
Ada beberapa prinsip dasar yang waiter harus ketahui tentang service.

1. Apabila menyajikan makanan yang masih berada di platter, waiter harus menyajikannya dari sebelah kiri.

2. Apabila makanan sudah siap di piring, waiter menyajikannya dari sebelah kanan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan dari sebelah kiri apabila keadaan tidak memungkinkan.

3. Semua minuman disajikan dari sebelah kanan. Sebelah kiri hanya digunakan hanya bila waiter memperlihatkan wine dan tetap membukanya dari sebelah kanan.

4. Selalu menyajikan pertama wanita/ anak-anak/ yang paling muda memutar searah jarum jam.

5. Piring yang sudah selesai diambil dari sebelah kanan.

6. Bila ingin mengganti sendok, garpu atau pisau sesuaikan dengan posisi set up. Yang harus dikanan berikan dari kanan dan yang dari kiri berikan dari kiri.
Sebenarnya hal terpenting dari service ini adalah tangan seorang waiter jangan pernah mempunyai posisi untuk menghalangi/ menyentuh duduk tamu. Jadi apabila kita mendapatkan kesulitan posisi dibenarkan untuk menyajikan dari kiri dengan tangan kiri agar siku waiter tidak menyentuh badan tamu.

7. Perhatikan selalu posisi makanan yang ada dipiring bahwa main course harus berada dibawah dan garnish di atas.


TABLE MANNER

1. Host adalah tuan rumah / orang yang mengundang
2. Guest of honor adalah orang yang diundang / tamu penting bagi tuan rumah
3. Tempat duduk guest of honor selalu berada di sebelah kanan dari Host
4. Yang ditawari menu terlebih dahulu adalah guest of honor, setelah itu tamu wanita dan selanjutnya tamu-tamu dengan cara serving searah jarum jam.
5. Penyajian makakan dimulai dari guest of honor, lalu berputar searah jarum jam
6. Untuk American Style, untuk penyajian makanan melalui sebelah kiri dari tamu.
Untuk clearing melalui sebelah kanan dari tamu.










Tata Cara Setting Utensil secara umum pada Table Manner:
  • Utensil terluar (paling kiri atau paling kanan) adalah untuk menu yang pertama kali dihidangkan, dalam hal ini adalah Appetizer
  • Utensil terdalam (yang ada di dekat piring) adalah untuk menu main course/ menu utama
  • Utensil sisi atas (yang ada di depan piring) adalah untuk menu dessert / penutup
Apabila tamu datang, maka yang pertama kali harus dilakukan oleh waiter adalah sbb:
  • Membantu menarik tempat duduk untuk tamu
  • Membantu membuka serbet dan diletakkan di pangkuan tamu
  • Serving Bread / Roti
  • Mengisi air putih di gelas / water goblet
  • Menawarkan ke tamu pilihan menu yang dihidangkan


Berikut Video tentang Apa yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Table Service / Fine Dining



Cara Membawa Nampan

Sebagai seorang Waiter, kita harus menguasai cara membawa tray atau nampan dengan baik. Kemampuan membawa nampan sangat diperlukan saat seorang Waiter harus membawa makanan atau minuman dan menyajikannya ke meja tamu. Ada kalanya sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi, misalnya minuman di gelas yang kita bawa di atas nampan tergelincir dan jatuh, apalagi jika sampai mengenai tamu Restoran, tentunya akan mengundang complaint atau keluhan tamu. Jadi, kita harus benar-benar tau bagaimana cara membawa nampan yang baik dan benar.

Berikut adalah cara membawa nampan yang baik dan benar :

A. Nampan kosong
Saat kita membawa sebuah nampan yang kosong, maka taruhlah nampan pada telapak tangan kiri dalam posisi center (tengah) nampan dan sejajar di atas perut. Posisi lengan membentuk huruf L, telapak tangan dibuka lebar dan ujung jari mengarah ke depan tubuh.

Ilustrasi cara membawa nampan kosong dengan lengan kiri membentuk huruf  L

Hindari membawa nampan dengan cara dijinjing. Selain bisa dianggap tidak professional, hal ini untuk menghindari kuah dan kotoran yang ada pada nampan jatuh dan mengotori lantai serta tersebar ke mana-mana. 

B. Nampan berisi
Ada 2 cara membawa nampan yang berisi makanan dan minuman :

1. Posisi lengan kiri membentuk huruf L. Telapak tangan dibuka lebar dan ujung jari mengarah ke depan. 
Hal ini sama persis dengan metode atau cara membawa nampan yang kosong. Namun cara ini dianggap kurang safety karena jika sang Waiter bersin seketika, maka bersinnya akan mengenai makanan dan minuman yang dibawanya.

Ilustrasi cara membawa nampan dengan lengan kiri membentuk huruf  L

2. Posisi lengan kiri membentuk huruf V yang tingginya dibuat sejajar dengan tinggi bahu. Telapak tangan terbuka lebar dengan ujung jari mengarah ke belakang.
Posisi membawa nampan inilah yang paling digemari oleh para Waiter di Restoran, karena dengan cara ini, beban berat makanan tidak hanya berada pada telapak tangan, melainkan juga pada lengan dan siku kita. Selain itu juga makanan lebih aman karena terhindar dari bersin dan lainnya.

Ilustrasi cara membawa nampan dengan lengan kiri membentuk huruf V

Namun perlu diingat, cara kedua dalam membawa nampan berisi makanan atau minuman ini hanya bisa dilakukan oleh Waiter yang telah berpengalaman. Dibutuhkan latihan panjang untuk dapat membawa nampan berisi makanan dan minuman dengan cara kedua ini.
Hal lain yang pelu kita perhatikan saat membawa makanan dan minuman dengan menggunakan nampan atau baki dalam jumlah banyak, kita harus sangat berhati-hati. Jika perlu, gunakan saja trolly makanan agar lebih aman.



Berikut Video Tutorial cara membawa Nampan berisi Gelas dan Cara Clear Up Gelas

Source: https://www.youtube.com/watch?v=2Gl7qj13P6A


Jenis & Fungsi Peralatan Makan & Minum

Peralatan / Ware

Ware disini adalah segala bentuk benda atau peralatan yang digunakan sebagai alat hidang dan alat makan / minum

Ware terbagi atas:
  1. Chinaware
  2. Silverware
  3. Glassware
  4. Other Equipment

1. Chinaware

Chinaware adalah pecah belah yang terbuat dari bahan keramik, porselin atau tembikar untuk keperluan operasional restoran. Untuk peralatan yang terbuat dari keramik pada umumnya mempunyai dinding yang tebal, permukaannya sedikit kasar namun mempunyai ketahanan yang tinggi.



Secara keseluruhan chinaware dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a) Platter

Adalah piring besar dengan berbagai ukuran yaitu small, medium dan large. Mempunyai tiga bentuk, ada yang berbentuk lonjong (oval platter), bulat (round platter) dan persegi panjang (rectangular platter).

b) Plates
  1. Dinner plate, yaitu piring ceper besar yang dipergunakan untuk menyajikan hidangan utama. Berdiameter 26 cm.  
  2. Soup plate, adalah piring cekung yang biasa dipergunakan untuk makan dirumah sehari – hari Indonesia ataupun keperluan prasmanan dan untuk menyajikan sup. Diameter soumap plate adalah 22 cm.  
  3. Dessert plate, yaitu piring tanggung yang dipergunakan untuk menyajikan hidangan penutup, hidangan pembuka dan kadang – kadang sebagai underliner atau alas sewaktu menyajikan hidangan pembuka atau penutup. Diameter dessert plate adalah 18 cm.  
  4. B & B plate (Butter and Bread), yaitu dipergunakan untuk menyajikan roti dan mentega, disebut juga side plate atau quarter plate karena di dalam menata meja selalu diletakkan disamping kiri garpu (dinner fork). Diameternya sekitar 15 cm.  
  5. Fish plate, yaitu piring untuk menyajikan hidangan ikan.  
  6. Breakfast plate, yaitu piring untuk hidangan makan pagi.  
  7. Show plate, yaitu piring ceper ukuran sedikit lebih besar dari pada dinner plate, diberi dekorasi yang bagus untuk show.

c) Cups
  1. Soup cup, adalah mangkuk berbentuk cangkir dengan ukuran lebih besar dan mempunyai pegangan di kanan kirinya untuk menyajikan sup cair. Diameternya sekitar 10 cm.  
  2. Tea cup, adalah cangkir teh yang gunanya untuk menyajikan teh, diameternya sekitar 7 cm.  
  3. Coffee cup, adalah cangkir kopi yang gunanya untuk menyajikan kopi, diameternya sekitar 6cm.  
  4. Demitasse cup, adalah cangkir kecil dengan diameter 5 cm yang dipergunakan untuk menyajikan kopi kental (demitasse coffee) sehabis makan malam.  
  5. Breakfast cup, adalah cangkir untuk menyajikan minuman kopi/teh pada waktu makan pagi di restoran.  
  6. Egg dish, disebut juga dengan egg stand. Dipergunakan untuk menyajikan telur rebus.

d) Saucer
  1. Soup saucer, adalah tatakan soup cup dengan diameter 14 cm.  
  2. Tea saucer, adalah tatakan tea cup dengan diameter 14 cm.  
  3. Coffee saucer, adalah tatakan coffee cup dengan diameter 14 cm.  
  4. Demitasse saucer, adalah tatakan demitasse cup dengan diameter 11 cm.  
  5. Breakfast saucer, adalah tatakan breakfast cup dengan diameter 14 cm.

e) Pots
  1. Tea pot, adalah poci untuk menyajikan teh panas, bentuknya agak membulat.  
  2. Coffee pot, adalah poci untuk menyajikan kopi panas, bentuknya lurus tinggi keatas.

f) Jugs
  1. Milk jug, adalah poci kecil untuk menyajikan susu atau krim.  
  2. Water jug, adalah poci kecil dengan tutup untuk menyajikan air putih, biasanya digunakan pada pelayanan room service.
g) Bowl
  1. Soup bowl, adalah mangkuk sup untuk menyajikan sup kental.  
  2. Cereal bowl, adalah piring cekung seperti mangkuk untuk menyajikan bubur maupun sereal.  
  3. Finger bowl, adalah mangkuk tempat untuk mencuci tangan yang diletakkan di atas meja makan.  
  4. Sugar bowl, adalah tempat untuk menempatkan gula yang berada di atas meja makan.  
  5. Supreme bowl, adalah tempat untuk menyajikan shrimp cocktail, ice cream di dalam kamar.  
  6. Butter bowl, adalah tempat mentega yang diletakkan di atas meja makan.

h) Ashtray (asbak)



2. Silverware


Silverware atau tableware, yaitu peralatan makan yang terbuat dari logam yang dilapisi perak atau stainless steel.

Silverware terbagi atas tiga, yaitu:
1. Hollowware
2. Flatware
3. Cuttery


a) Hollowware




Beberapa peralatan hollowware yaitu :
  1. Platter : round platter, oval platter. Banyak digunakan dalam pelayanan ala Rusia, Perancis maupun untuk acara buffet.  
  2. Sauce boat atau gravy boat, adalah tempat untuk menyajikan saus dengan bentuk yang mirip perahu.  
  3. Butter plate  
  4. Pots : tea pot, coffee pot  
  5. Creamer  
  6. Vegetable bowl, adalah mangkuk sayuran beserta hidangan utama pada pelayanan gaya Rusia dan Perancis.  
  7. Sugar bowl  
  8. Finger bowl  
  9. Hot food cover 
  10. Water pitcher 
  11. Ashtray


b) Flatware

Flatware adalah alat makan ataupun alat hidang yang terdiri atas bermacam – macam:
  1. sendok (spoon), 
  2. garpu (fork).
  3. cutlery (pisau / alat potong)
Dapat terbuat dari bahan perak, stainless steel, chrom, kuningan dan melamin. Bahan yang terbaik adalah stainless steel karena tahan karat, kuat dan mudah dibersihkan. 


i. Spoon

  1. Soup spoon : Sendok sup  
  2. Dinner spoon : Sendok makan besar, biasanya dipergunakan untuk mengambil makanan sebagai pengganti serving spoon  
  3. Dessert spoon : Sendok untuk menyantap hidangan penutup  
  4. Coffee or tea spoon : Sendok kopi atau sendok the  
  5. Demintasse spoon : Sendok untuk kopi atau selai  
  6. Ice cream spoon : Sendok es krim  
  7. Long spoon : Sendok es teh atau jus  
  8. Serving spoon : Sendok makan besar untuk penyajian makanan, memindahkan makanan ke piring tamu, biasanya berpasangan dengan serving fork.
ii. Fork
  1. Dinner fork : Garpu untuk menyantap hidangan utama  
  2. Dessert fork : Garpu untuk makan hidangan pembuka atau penutup  
  3. Oyster fork : Garpu untuk makan hidangan seafood  
  4. Fish fork : Garpu untuk makan hidangan ikan. Bagian tajam dari pisau ini tumpul dan tebal dengan ujung yang runcing  
  5. Cake fork : Garpu untuk menyantap hidangan cake  
  6. Snail fork : Garpu untuk makan hidangan kerang  
  7. Fruit fork : Garpu untuk makan buah  
  8. Serving fork : Garpu besar untuk penyajian makanan  
  9. Steak fork : Garpu untuk menyantap hidangan steak


c) Cutlery


Cutlery terdiri dari berbagai macam pisau (knife) dan alat pemotong lainnya. Dapat terbuat dari bahan perak, stainless steel, chrom, kuningan dan melamin. Bahan yang terbaik adalah stainless steel karena tahan karat, kuat dan mudah dibersihkan. 
  1. Dinner knife : pisau untuk menyantap hidangan utama  
  2. Dessert knife : pisau untuk menyantap hidangan pembuka atau penutup  
  3. Steak knife : pisau untuk menyantap hidangan steak  
  4. Fish knife : pisau untuk menyantap hidangan ikan  
  5. Butter knife : pisau untuk mengoles mentega atau biasa disebut butter spreader  
  6. Cheese knife : pisau untuk memotong dan makan keju  
  7. Cake knife : pisau panjang untuk memotong kue  
  8. Fruit knife : pisau untuk makan buah


3. Glassware


Pemakaian gelas untuk restoran dan bar di hotel tergantung pada kelas daripada hotel tersebut, harga dari makanan dan minuman yang dijual serta jenis function atau acara yang diselenggarakan.
Yang umum dipergunakan adalah gelas tanpa warna, jadi putih bersih dan tidak mempengaruhi warna minuman yang ada didalamnya.

Gelas yang dipergunakan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
  1. Gelas yang bertangkai (stemmuglass)
  2. Gelas yang tidak bertangkai (unstemmuglass)
Gelas yang bertangkai (stemmuglass)
  1. Water goblet : gelas untuk menyajikan air es  
  2. Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggur merah  
  3. White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih  
  4. Saucer Champagne glass : gelas untuk menyajikan sampanye atau es krim  
  5. Tulip champagne glass : gelas untuk menyajikan sampanye  
  6. Cocktail glass : gelas untuk menyajikan koktil  
  7. Milk shakes glass : gelas untuk menyajikan milk shake  
  8. Sour glass  
  9. Cardinal glass



b) Gelas yang tidak bertangkai (unstemmuglass)
  1. Beer mug : gelas untuk menyajikan bir  
  2. Juice glass : gelas untuk menyajikan jus  
  3. High ball glass : gelas untuk menyajikan soft drink  
  4. Punch glass : gelas untuk menyajikan punch  
  5. Ice tea glass : gelas untuk menyajikan es teh  
  6. Shot glass : gelas kecil untuk mengukur  
  7. Collin glass : gelas untuk menyajikan mixed drink  
  8. Zombie glass

Contoh gelas lainnya:





4. Other Equipments

Disamping chinaware, silverware, glassware, masih terdapat beberapa peralatan restoran lainnya :
  1. Round Tray, adalah Baki yang berbentuk bulat, ada beberapa ukuran umumnya untuk menyajikan minuman, hidangan pembuka, sup, salad dan hidangan penutup, snack, untuk membawa gelas, cutleries, dan lain – lain.
  2. Silver tray, adalah Baki yang terbuat dari logam biasanya digunakan untuk meletakkan table accessories.
  3. Bill tray, adalah Baki kecil khusus untuk meletakkan dan membawa nota pembayaran pada pelayanan.  
  4. Service tray, Baki yang berbentuk persegi panjang besar umumnya untuk menyajikan hidangan utama.  
  5. Salt and pepper shaker, Tempat bumbu merica dan garam.  
  6. Mustard pot, Tempat meletakkan mustard.  
  7. Oil and vinegar cruet, Tempat meletakkan minyak dan cuka.  
  8. Soup tureen, Mangkuk besar dengan tutup tempat untuk memanaskan atau menghangatkan hidangan sup dan dipakai pada saat jamuan prasmanan.  
  9. Soup ladle, Sendok besar bertangkai bengkok untuk mengambil sup pada soup tureen. 
  10. Sauce boat, Tempat untuk menyajikan saus dengan bentuk yang mirip perahu. 
  11. Sauce ladle, Sendok untuk mengambil saus
  12. Punch bowl, Mangkuk besar tempat menyajikan es campur 
  13. Punch ladle, Sendok besar bertangkai panjang, bengkok, untuk mengambil es campur (fruit punch).
  14. Butter container, Tempat untuk menyajikan mentega
  15. Flower vase, Vas atau jambangan bunga 
  16. Ice bucket, Sejenis ember kecil yang terbuat dari logam yang gunanya untuk tempat es batu. 
  17. Wine basket,  Keranjang tempat botol anggur. 
  18. Bread basket, Keranjang tempat roti.
  19. Lobster pick, Semacam garpu kecil panjang untuk mengambil daging udang untuk diletakkan di atas piring makan, tetapi bukan garpu makan. 
  20. Lobster cracker, Penjepit untuk mengupas kulit udang. 
  21. Nut cracker, Penjepit untuk mengupas kacang. 
  22. Sugar tong, Penjepit untuk mengambil gula berbentuk kubus (sugar cube).
  23. Snail tong, Berpasangan dengan snail forks untuk penjepit kulit kerang. 
  24. Meat skewer, Penusuk daging khusus hidangan yang dibakar. 
  25. Table number, Nomor meja.
  26. Chaving dish, Alat pemanas makanan dengan bahan bakar lilin atau spiritus, dapat berbentuk bulat, persegi empat dalam berbagai ukuran.
  27. Gueridon, Kereta dorong yang dipakai untuk mempersiapkan makanan di restoran
  28. Banana split dish, Piring ceper berbentuk oval yang digunakan untuk menyajikan banana split.
  29. Table lamp, Lampu penerang pada meja buffet 
  30. Candle labra, Tempat lilin yang dipasang pada meja buffet 
  31. Candle, Tempat lilin dengan cerobong dari kaca yang dipasang di atas meja makan terutama pada acara candle light dinner.
  32. Marmalade dish, Tempat untuk menyajikan selai.  
  33. Carving fork, Garpu untuk memotong daging.
  34. Carving board, Papan alas untuk memotong daging. 
  35. Carving knife, Pisau untuk memotong daging.



Adapun peralatan yang digolongkan ke dalam table accessories adalah :
  1. Tble number  
  2. Flower vase  
  3. Menu card  
  4. Sald and pepper shaker  
  5. Ashtray  
  6. Toothpick box  
  7. Candle labra
  8. Chop stick stand  
  9. Table lamp

Napkin Folding (2)



1. Lilin


Cara membuat lipatan lilin adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan napkin, lipat menjadi segitiga sama besar, tekuk bagian bawah (dikira-kira) ke atas kemudian di balik.
  2. Setelah di balik, tarik ujung sudut atas ke bawah sehingga menjadi beberapa bagian segitiga sama rata.
  3. Kemudian gulung ujung kiri sampai ke kanan selipkan sudut ujung tersebut.
  4. Tarik sedikit keluar ujung yang ada didalam untuk membuat seperti apinya.

Sumber video diambil dari https://www.youtube.com/watch?v=3rJrb4-aEYU



2. Rosebud

Cara membuat lipatan rosebud adalah sebagai berikut:
  1. Letakkan serbet dengan bagian depan di bawah.
  2. Lipat serbet menjadi dua secara diagonal.
  3. Lipat pojok kanan secara diagonal.
  4. Balik serbet sembari mempertahankan ujung yang terbuka menjauhi tubuh.
  5. Lipat bagian bawah ¾ ke atas.
  6. Balik serbet.
  7. Satukan ke dua ujungnya, belitkan satu sama lainnya.
  8. Dirikan dan luruskan.


sumber video diambil dari https://www.youtube.com/watch?v=pRpw0-OWsRE

3. The Crown atau Topi


Cara membuat lipatan hat napkin folding adalah sebagai berikut:
  1. Letakkan serbet berbentuk segi empat, lipat ditengah ke arah atas.
  2. Sudut kanan bawah secara diagonal dilipat ke atas. Sudut kiri atas dilipat secara diagonal ke bawah, sehingga kedua segitiga tersebut bertemu ditengah.
  3. Balik lipatan serbet dan secara memanjang lipat ditengah. Setelah langkah langkah ini, akan muncul segitiga yang terletak di dalamnya.
  4. Serbet dibalik, sekarang kedua ujung lancip berada diatas, ujung sebelah kiri ditekuk ke muka dan disisipkan ke dalam segitiga di depannya. Serbet diputar lagi dan ulangi langkah tadi, lalu lebarkan bagian bawahnya. Sehingga topi tinggi dapat berdiri.


sumber video diambil dari https://www.youtube.com/watch?v=4rR3jLhgz58

4. Flower




Cara membuat lipatan flower adalah sebagai berikut:
a) Bentangkan serbet seperti contoh, lalu lipat setiap sudut ke tengah.
b) Lipat lagi sudut – sudut nya ke tengah.
c) Balikan serbet dan lipat lagi sudut – sudut nya ke tengah.
d) Tahan sudut – sudut nya di tengah dan tarik ke luar ujung – ujung kain yang terletak di bawah sudut – sudut lapisan luar.



5. Bunga Mawar



Source: weshareideas.com

Standar Grooming di Hotel

Grooming Hotel A. Pengertian Kata grooming berarti penampilan yang rapi, serasi, dan harmonis. Dalam kata penampilan ( appeaeranc...